PEMBESARAN IKAN NILA
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan nila merupakan jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi, selain itu juga merupakan komoditas penting dalam usaha bididaya ikan air tawar. Ikan nila ini cukup cepat dikenal oleh para pembudidaya maupun oleh para penggemar makanan berbahan baku ikan. Ikan ini dikenal oleh para pembudidaya karena mempunyai laju pertumbuhan yang baik dan juga tidak memerlukan lahan yang begitu luas. Dengan demikian dalam kegiatan usahanya akan lebih efisien terhadap waktu pemeliharaan maupun modalnya.
Sebagai salah satu upaya pemberdayaan sumber daya ikan air tawar khususnya ikan nila, maka dilakukanlah kegiatan pembesaran ikan nila. Pembesaran ikan merupakan salah satu kegiatan memelihara ikan dari ukuran benih sampai ukuran konsumsi pada kolam pembesaran ikan.
Mengingat bahwa betapa pentingnya proses pembesaran ikan dalam peningkatan produksi ikan nila yang dipelihara, maka mahasiswa Jurusan Penyuluhan Perikanan Bogor, Sekolah Tinggi Perikanan dirasakan perlu untuk mempelajari dan mengikuti kegiatan tersebut, yaitu melalui kegiatan praktek mengenai proses pembesaran ikan nila pada media kolam air tawar.
II. DASAR PERENCANAAN
2.1 Pembesaran Ikan Nila Gift
Berikut ini diuraikan mengenai pembesaran ikan nila gift menurut Dirjen Perikanan Departemen Pertanian (1994) :
a. Pemilihan Lokasi
Ketinggian tempat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan nila. Ikan nila dapat dipelihara pada ketinggian 500 m dpl. Menurut Badan Litbang Perikanan (1991) pada ketinggian beberapa meter di tepi laut produksi ikan nila di kolam dapat mencapai 5000 kg/ha/tahun. Setiap ketinggian tempat naik 100 m produksinya menurun sebanyak 250-300 kg/ha/tahun, namun produksi tinggi itu dapata dicapai dengan pengelolaan yang baik.
Kondisi tanah yang baik yaitu tanah liat dengan sedikit berpasir (3:2) karena jenis tanah ini bisa menahan air sehingga kecil kemungkinan terjadi kebocoran pada kolam. Disamping itu keadaan tanah pun harus subur sehingga biota-biota air yang bermanfaat bagi pakan ikan dapat tumbuh subur. Tanah yang subur dapat meningkatkan kesuburan kolam sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ikan yang hidup didalamnya.
b.Pengolahan Tanah Dasar Kolam
Kolam yang akan digunakan untuk pembesaran perlu dikeringkan dulu dengan dijemur selama 4 – 7 hari atau sampai tanah dasar kolam retak – retak. Hal ini berguna untuk menghilangkan senyawa beracun, mempercepat proses mineralisasi dari sisa bahan organik serta membasmi hama dan penyakit.
Pematang kolam diperbaiki, tempat – tempat yang boocr di perbaiki/membuat saluran tengah diagonal dan meratakan dasar kolam untuk memudahkan pemanenan.
c. Pengapuran dan Pemupukan
Kegiatan selanjutnya yaitu pemberian kapur tohor dengan dosis 10–25 gram/m2. Tujuannya selain untuk meningkatkan pH air juga berguna ubtuk membasmi bibit – bibit penyakit yang kemungkinan masih terdapat di dasar kolam.
Pelaksanaan pengapuran diikuti dengan pemupukan, yaitu dengan menebarkannya di dasar kolam secara merata, kemudian kolam di genangi dengan air.
d. Pengisian Air Kolam
Setelah melakukan pemupukan, saluran pemasukan dan pengelauran air di pasang saringan kawat untuk mencegah masuknya hewan pemangsa, kemudian kolam diisi air hinga ketinggian 5 – 10 cm dan dibiarkan selama 3 – 4 hari. Hal ini berguna untuk memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami bagi ikan nila . selanjutnya kolam diisi penuh dengan dan dibiarkan selama satu hari, maka kolam siap untuk digunakan.
e. Penebaran Benih
Padat penebaran untuk setiap daerah berbeda – beda juga tergantung dari kesuburan kolam.Benih yang ditebarkan sebaiknya yang berukuran relatif sama yaitu 8–12 cm, atau dengan berat lebih kurang 30 gram/ekor. Padat penebaran yang dianjurkan yaitu berkisar antara 5 – 10 ekor/m2.
f. Pemberian Pakan
Walaupun sudah dilakukan pemupukan untuk menumbuhkan makanan alami, namun pemberian pakan (makanan tambahan) masih diperlukan. Hal ini ditujukan untuk mempercepat pertumbuhan ikan.
Jenis pakan yang diberikan sebaiknya berupa pellet yang mengandung lebih kurang 25 % protein dengan jumlah 3 % dari berat ikan per hari. Namun demikian apabila pellet tidak tersedia, dapat pula diberikan dedak halus atau ampas tahu atau bahan makanan yang mudah didapat.
Frekuensi pemberian makanan adalah 3 – 5 kali sehari, tergantung kepada kondisi perairan. Apabila kondisi air keruh ikan kurang responsif terhadap makanan tambahan. Sebaiknya bila kondisi perairan baik dan oksigen cukup, maka ikan nila akan sangat responsif terhadap makanan. Jadi pakan diberikan pada saat kondisi air baik.
g. Pengelolaan Air
Sumber air dapat berasal dari sungai, danau mata iar atau sumur. Air tersebut harus bebas dari bahan cemaran. Kondisi air yang baik adalah pH 7 – 8,5, suhu 28–300 C. Penyediaan air harus cukup sepanjang tahun, sehingga pengairannya dapat diatur dengan baik. Debit air yang diperlukan kurang lebih 5 liter/detik/1000 m2. Pengawasan kolam perlu dilakukan setiap saat, terutama apabila terdapat bocoran-bocoran pada bagian kolam sehingga volume air dalam kolam akan berkurang.
h. Pemanenan
Lamanya pemeliharaan dapat bervariasi antara 3 – 6 bulan tergantung pada hal-hal sebagai berikut :
§ Kesuburan kolam
§ Ukuran ikan yang diharapkan
§ Teknik pemeliharaan.
Untuk mencapai ukuran 200-300 gram/ekor pemebesaran dilakukan selama lebih kurang 6 bulan. Pemanenan dilakukan dengan pengeringan total, sehingga ikan terkumpul di parit kolam yang terdalam. Sebaiknya penangkapan ikan dilakukan sangat hati-hati dengan menggunakan alat tangkap waring atau lambit, sehingga ikan dapat tertangkap dengan selamat tanpa mengalami kerusakan atau stress. Ikan kemudian diangkut dengan ember untuk ditampung pada kolam penampungan yang airnya mengalir bersih.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek pembesaran Ikan Nila dilakukan mulai tanggal 24 April 2008 hingga sekarang masih dalam proses pemeliharaan. Praktek dilaksanakan di Kolam Praktek Astana Gede STP Jurluhkan Bogor.
3.2 Parameter dan Ukuran
Dalam pelaksanaan praktek ini ada beberapa parameter yang digunakan yakni sebagai berikut :
3.2.1 Laju Pertumbuhan
Pertumbuhan (P) =
Laju Pertumbuhan Harian = P/t
Ket : P = Pertumbuhan
Wo = Populasi awal (tebar)
Wt = Populasi akhir (panen)
3.2.2 Kualitas Air
Untuk mengetahui kualitas air kolam pembesaran dilakukan pengamatan kualitas air secara kontinyu. Parameter-paameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas air kolam pada saat proses budidaya Ikan Nila di Astna Gede diantaranya suhu, debet air, kecerahan air dan warna air. Satuan atau ukuran yang digunakan untuk parameter suhu adalah 0C (Derajat Celsius), Parameter debet air adalah liter/detik, untuk kecerahan adalah cm.
3.2.3 Pakan
Parameter yang digunakan untuk standar pakan adalah FCR (Food Convertion Ratio), dosis pakan, dan frekuensi pemberian pakan.
Rumus FCR =
Ket : FCR = Food Convertion Ratio
EP = Jumlah pakan
DA = Pertumbuhan
3.2.4 Survival Rate (SR)
SR merupakan salah satu parameter yang sangat menentukan keberhasilan usaha pembesaran Ikan Nila. Satuan dari SR yanbg digunakan adalah % (persentase).
Rumus SR = x100 %
Ket : SR = Survival Rate
No = Populasi awal (tebar)
Nt = Populasi akhir (panen)
3.3 Prosedur Pemeliharaan
3.3.1 Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan berupa kolam tanah dengan ukuran 70 m2. Kolam dikeringkan terlebih dahulu sebelum dilakukan perbaikan kolam, pemupukan dan pengapuran. Pengeringan dilakukan selama 2 minggu dengan tujuan untuk membunuh hama dan penyakit yang masih tersisa dalam dasar kolam, menguapkan zat-zat beracun yang terdapat dalam tanah serta memperbaiki struktur tanah. Perbaikan kolam dilakukan dengan cara memperbaiki pematang dan membalikkan tanah. Pemupukan dilakukan pada hari Kamis 17 april 2008, adapun tujuan dari pemupukan adalah untuk menyediakan unsur hara sebagai makanan plankton. Pupuk yang digunakan adalah kotoran ayam kering (Postal), dengan dosis 300 gram/m2. Setelah pemupukan dan pengapuran kolam dikeringakan kembali selama 1 minggu karena benih ikan yang akan ditebar belum siap. Pengisisan air dilakukan 1 mingggu setelah pemupukan dan pengapuran dengan ketinggian 50 – 60 cm.
3.3.2 Penebaran Benih
Benih yang ditebar di kolam dengan padat tebar 12,5 ekor/m2. Benih berasal dari dari parung. Penebaran benih dilakukan pada hari Kamis 24 april 2008 dengan jumlah 2.800 ekor dengan berat rata-rata 5,53 gram/ekor dan panjang rata-rata 6,3 cm/ekor. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari dan sebelum ditebar ikan ditimbang beratnya dan panjangnya diukur. Penebaran dilakukan dengan cara aklimatisasi.
3.3.3 Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa pakan buatan (Pellet tenggelam) merk High Profit 36% dengan dosis 5 % dari bobot tubuh ikan per hari. Frekuensi pemberian pakan 2 x sehari yakni pagi dan sore hari dengan perbandingan pakan pagi 60 % dan sore 40 %.
3.3.4 Sampling
Sampling dilakukan setiap minggu dengan cara menangkap ikan sebanyak 30 ekor. Penangkapan ikan dengan menggunakan alat jala dan jaring. Ikan yang sudah di tangkap ditimbang dan diukur panjangnya kemudian diambil rata-rata
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No | Hari/tanggal | Pakan | Jumlah pakan total (gram) | ||
Dosis (%) | Realisasi pemberian | ||||
Pagi (gram) | Sore (gram) | ||||
1 | Kamis/24-04-2008 | 5 | - | - | - |
2 | Jumat/25-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
3 | Sabtu/26-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
4 | Minggu/27-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
5 | Senin/28-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
6 | Selasa/29-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
7 | Rabu/30-04-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
8 | Kamis/01-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
9 | Jumat/02-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
10 | Sabtu/03-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
11 | Minggu/04-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
12 | Senin/05-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
13 | Selasa/06-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
14 | Rabu/07-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
15 | Kamis/08-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
16 | Jumat/09-05-2008 | 5 | 375 | 400 | 775 |
17 | Sabtu/10-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
18 | Minggu/11-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
19 | Senin/12-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
20 | Selasa/13-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
21 | Rabu/14-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
22 | Kamis/15-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 675 |
23 | Jumat/16-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
24 | Sabtu/17-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
25 | Minggu/18-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
26 | Senin/19-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
27 | Selasa/20-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
28 | Rabu/21-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
29 | Kamis/22-05-2008 | 4 | 500 | 675 | 1.175 |
30 | Jumat/23-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
31 | Sabtu/24-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
32 | Minggu/25-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
33 | Senin/26-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
34 | Selasa/27-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
35 | Rabu/28-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
36 | Kamis/29-05-2008 | 4 | 600 | 600 | 1.200 |
37 | Jumat/30-05-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
38 | Sabtu/31-05-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
39 | Minggu/01-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
40 | Senin/02-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
41 | Selasa/03-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
42 | Rabu/04-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.100 | 2.100 |
43 | Kamis/05-06-2008 | 4 | 1.000 | - | 1.000 |
44 | Jumat/06-06-2008 | 4 | 1.200 | - | 1.200 |
45 | Sabtu/07-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.000 | 2.000 |
46 | Minggu/08-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.000 | 2.000 |
47 | Senin/09-06-2008 | 4 | 1.000 | 1.000 | 2.000 |
48 | Selasa/10-06-2008 | 4 | 700 | - | - |
Jumlah pakan total (gram) | 60.500 |
4.1.1 Pertumbuhan
NO. | SAMPLING TANGGAL | JUMLAH SAMPLE | RATA-RATA PANJANG (cm) | RATA-RATA BERAT (gr) | LAJU PERTUMBUHAN HARIAN (%) |
1 | TEBAR | 30 | 6,3 | 5,53 | |
2 | 09-05-2008 | 30 | 7,73 | 10,63 | 0,12 |
3 | 15-05-2008 | 30 | 7,97 | 10,66 | -4,8 |
4 | 22-05-2008 | 30 | 8,15 | 11 | 4 |
5 | 29-05-2008 | 30 | 9,45 | 20 | 0,11 |
6 | Panen | | 10,71 | 26 | |
Berdasarkan data diatas laju pertumbuhan ikan nila terendah terjadi antara sampling II dan III dimana laju pertumbuhan hanya mencapai hasil – 4,8 % sedangkan yang tertinggi yaitu pada waktu sampling IV dan V dimana laju pertumbuhan mencapai 4%, laju pertumbuhan yang rendah dikarenakan ukuran pakan yang diberikan tidak sesuai dengan bukaan mulut ikan sehingga intakenya juga kecil, selain itu laju pertumbuhan yang rendah diakibatkan oleh kekurangan tepatan jumlah pakan yang diberikan perhari, hal ini mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat karena pakan yang diberikan tidak sesuai jumlahnya dengan kebutuhan ikan dan teknik pembesaran pakan yang tidak sesuai (lamanya waktu pemberian pakan).
4.1.2 Pakan
5NO. | SAMPLING KE | JUMLAH IKAN (Ekor) | BERAT TOTAL (Kg) | PAKAN HARIAN 5% (g) | JUMLAH PAKAN / MINGGU (g) | FCR | PERTUMBUHAN (%) |
1 | 1 (TEBAR) | 2800 | 15,5 | 775 | | | |
2 | 2 | 2756 | 29,29 | 775 | 5425 | 0.33 | 80 |
3 | 3 | 2747 | 29,28 | 675 | 4725 | - 472,5 | -340 |
4 | 4 | 2740 | 30,1 | 1175 | 8225 | 6,7 | 2,8 |
5 | 5 | 2720 | 54,4 | 1200 | 8400 | 0,34 | 80 |
6 | panen | 1.782 | 45.9 | | | | |
Kenaikan berat ikan = berat akhir – berat awal
= 45,9 kg – 15,5kg
= 30,4 kg
4.1.3 Survival Rate (SR)
Survival rate dapat diperoleh dengan mengamati tingkat mortalitas ikan (baik yang mati maupun yang hilang). Dengan adanya monitoring maka diharapkan jumlah ikan yang mati per hari dapat diketahui, adapun jumlah ikan yang hidup dan mati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tanggal sampling | Waktu (hari) | Sampling ke - | ∑ ikan yang mati (ekor) | ∑ikan yang hidup (ekor) | SR sejak tebar (%) | SR per sampling |
24 April’08 | 1 | Tebar | - | 2.800 | | |
9 Mei ‘08 | 16 | I | 44 | 2.756 | 98,4 | 98,4 |
15 Mei ‘08 | 22 | II | 9 | 2.747 | 98,1 | 99,8 |
22 Mei ‘08 | 29 | III | 7 | 2.740 | 97,8 | 99,7 |
29 Mei ‘08 | 36 | IV | 20 | 2.720 | 97,1 | 99,2 |
6 Juni ‘08 | 44 | V | - | 2.720 | 97,1 | 100 |